Indosatu.Net – Video Presiden Jokowi membagi-bagikan amplop kepada warga belakangan menyebar viral di media sosial & aplikasi perpesanan. Sejumlah warganet mengembangkan narasi maka hal tersebut adalah bukti politik uang yang dilakukan menjelang Pilpres 2019. Bahkan, ada yang menyebutkan kejadian dalam video itu berlangsung Desember 2018 ini di Ngawi, Jawa Timur.
Jika diamati dengan cermat, itu ternyata video lama yang dipublikasikan hampir empat tahun lalu, persisnya pada 8 Maret 2015. Kala itu, Jokowi sudah setahun menjabat sebagai presiden RI, bukan capres, & peristiwa itu sama sekali tak ada kaitannya dengan pilpres.
Saat dikonfirmasi, Staf Khusus Bidang Komunikasi Presiden, Adita Irawati, menegaskan apa yang dilakukan Presiden Jokowi dalam video tersebut sama sekali bukan politik uang. Ia menerangkan video yang beredar itu sejatinya terkait dengan kegiatan kepresidenan, bukan kampanye pemilu.
“Itu video lama saat kegiatan Pak Jokowi pada Maret 2015, bukan sebagai calon presiden. Jadi ini enggak ada kaitannya dengan Pilpres,” ujar Adita saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (26/12/2018).
Adita menduga video tersebut sengaja diviralkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk menyerang pribadi Jokowi yang kembali maju sebagai calon presiden di Pilpres 2019.
“Saya pikir, ini sengaja disebarkan. Dicari-cari, & akhirnya dapat video ini, untuk kemudian di-frame seolah-oleh kegiatan itu dilakukan Pak Jokowi dalam statusnya sebagai calon presiden.”
Adita menegaskan aksi Jokowi saat itu tidak menyalahi aturan. Pasalnya, kegiatan dilakukan dalam statusnya sebagai Presiden, & bukan dilakukan di tahun menjelang pilpres.
“Itu kan tahun 2015. Pilpres kan baru 2019. Ini tidak menyalahi ketentuan apapun. Sama saja saat Pak Jokowi membagikan buku maupun sepeda dalam konteksnya sebagai presiden,” ucap dia.
Minta Masyarakat Lebih Teliti
Adita meminta masyarakat tidak ikut menyebarkan kabar maupun video yang tak jelas kebenarannya. Dia meyakini warga sekarang semakin cerdas & mampu membedakan mana berita yang memang sesuai fakta, maupun cuma hoaks yang sengaja digulirkan untuk menggiring opini publik.
“Kita semua paham ini tahun politik. & berita tersebut sengaja di-frame negatif. Kami minta masyarakat harus lebih teliti memilih & memilah mana berita yang hoaks & mana yang benar sesuai fakta,” kata Adita.
*Punya Presiden kok seperti ini dasar Ambisius sangat kental.**Katanya Politik Uang ngga boleh, tapi kok Presiden sendiri yg bermain? Aneh yaa.**(Mohon komen yaa apakah ini Politik uang apa bukan yaa)**VIRALKAN BIAR RAKYAT TAHU INILAH WATAK SEORANG PRESIDEN.* pic.twitter.com/uniVUaXzaj— Arida Nurwijayanti✌✌ (@AridaNurwijaya2) December 25, 2018
.
.
Dasar akun penghasut & penyebar fitnah… Jangan jadi orang yg suka menebar fitnah, hati2 dengan azab kubur kawan.. Saya luruskan biar sampeyan dosanya ga terlalu besar ya…itu berita dari tahun 2015, setelah jadi presiden. Politiknya dimana ?https://t.co/wJHgRkQG2M— tommyanwar (@TommyAnwar_) December 26, 2018
Komentar